PERKEMBANGAN RECORDING MUSIK DARI ANALOG KE DIGITAL



 Dengan seiringnnya perkembangan teknologi saat ini, dunia musik pun mendapatkan banyak kemudahan terutama di bidang produksi musik. Pada era 90'an ke bawah seorang artis atau band perlu mengeluarkan banyak biaya untuk menyelesaikan sebuah projek musiknya. Karena pada masa itu di butuhkan banyak sumber daya untuk memproduksi sebuah lagu. Di era itu alat rekam masih tergolong mahal sewa nya sebagai contoh untuk memiliki pita reel 2" di butuhkan biaya sebesar Rp. 1,5 juta, belum termasuk biaya sewa shift studio dan lain-lainnya padahal pita reel itu maksimal hanya bisa memuat total lagu dengan durasi 30 menit saja dengan kata lain jika satu lagu di rata rata 5 menit kurang (metode analog), berarti pita ini hanya bisa memuat 6 lagu. Jadi untuk membuat satu album membutuhkan dua buah pita reel. Belum termasuk biaya- biaya akomodasi untuk kepentingan si pemain musik sendiri dan operator, cukup mahal bukan? apalagi dengan harga per shift yang lumayan mahal di masa itu sekitar 500 ribuan rata - rata utuk membuat satu album membutuhkan banyak shift yang perlu di sewa oleh sang produser.
                 
      Sejak munculnya teknologi digital, kita tidak lagi membutuhkan pita reel untuk merekam lagu yang akan kita buat. Di awal tahun 2000 teknologi musik mulai berkembang dengan munculnya beberapa hardware yang meungkinkan kita merekam dengan menggunakan media harddisk, seperti fostex dan tascam meskipun tascam menggunakan media analog atau pita yang ukurannya seperti kaset biasa dengan track yang terbatas tapi hal tersebut masih bisa disiasati dengan menggunakan metode "ping pong". Pada akhirnya fostek dan tascam menggunakan teknologi harddrive untuk mengganti sistem analog yang mereka gunakan. Itulah sekilas perjalan metamerfosa teknologi di dunia recording. Sebenarnya masih banyak lagi merk selain tascam dan fostek yang menggunakan media harddrive, anda bisa cari di google informasinya.

        Kini media komputer telah merajai dunia industri musik, untuk produksi saja musisi  tidak perlu lagi menghabiskan banyak pengeluaran untuk memproduksi karyanya sendiri bahkan mereka bisa memproduksinya di rumah, dengan catatan artis mengetahui cara mengoperasikan software atau DAW yang sudah populer saat ini. Cukup dibutuhkan sebuah komputer, speaker monitor dan sebuah soundcard untuk melakukan proses rekaman di rumah, perlu juga di tambahkan sebuah mixer untuk mengatur gain suara yang diperlukan sesuai kebutuhan. Investasinya pun tidak terlalu mahal seperti era 90'an. Banyak sotfware yang sudah di dukung oleh komputer baik itu mac atau PC untuk melakukan proses rekaman, seperti protools, nuendo, cubase, adobe audition, cakewalk, dsb. Masing masing software tersebut mempunyai kelebihannya sendiri sendiri baik secara interface maupun kemudahan penggunaan plug in bawaannya.


      Saat ini banyak sudah plugin yang mendukung sampler (suara yang sudah direkam sebelumnya) untuk mempermudah para musisi dan artis untuk mengungkapkan kreasi mereka, hanya saja ada beberapa proses yang memang tidak semuanya bisa di rekam di dalam rumah, studio memang masih di perlukan untuk beberapa pengambilan sound vital yang membutuhkan karakteristik tertentu yang jauh dari gangguan yang biasanya terjadi di dalam rumah.

     So... itulah bro namanya juga perkembangan jaman, Semakin banyak musisi yang dimanjakan oleh teknologi, cuma jangan juga terlena ya.., mentang2 gampang semua diambil dari sampler jadi, hehehehe.... berkaryalah dengan orisinil..!!!! 

         
 
share

Related

jasa rekaman berkualitas 1251296068516747459

Post a Comment

emo-but-icon

Jasa Rekording Terbaru

Hot in week

item